MENYUSUN PARAGRAF
Materi Bahasa Indonesia Kelas 3 SD Semester 1
Tujuan Pembelajaran : Setelah mempelajari materi
berikut ini, kamu diharapkan dapat menyusun paragraf,membuat kalimat dan keperluan sehari-hari dengan baik.
1. Menyusun Kalimat Menjadi Paragraf Sederhana
a.Definisi/Pengertian kalimat
Kalimat adalah satuan
bahasa berupa kata atau rangkaian kata yang dapat berdiri sendiri dan amenyatakan makna yang lengkap. Kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang
mengungkapkan pikiran yang utuh, baik dengan cara lisan maupun tulisan. Dalam
wujud lisan, kalimat diucapkan dengan suara naik turun, dan keras lembut,
disela jeda, dan diakhiri dengan intonasi akhir. Sedangkan dalam wujud tulisan
berhuruf latin, kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda
titik (.), tanda tanya (?) dan tanda seru (!). Sekurang-kurangnya kalimat dalam
ragam resmi, baik lisan maupun tertulis, harus memiliki sebuah subjek (S) dan
sebuah predikat (P). Kalau tidak memiliki kedua unsur tersebut, pernyataan itu
bukanlah kalimat melainkan hanya sebuah frasa. Itulah yang membedakan frasa
dengan kalimat. Di sini, kalimat dibagi menjadi dua, yaitu:
A.Kalimat tunggal
Kalimat tunggal adalah kalimat yang hanya mempunyai
satu pola kalimat, yaitu hanya memiliki satu subjek dan satu predikat, serta
satu keterangan (jika perlu)
B.Kalimat majemuk
Kalimat majemuk adalah kalimat yang mempunyai dua pola
kalimat atau lebih. Kalimat majemuk ini terdiri dari induk kalimat dan anak
kalimat. Cara membedakan anak kalimat dan induk kalimat yaitu dengan melihat
letak konjungsi. Induk kalimat tidak memuat konjungsi di dalamnya, konjungsi
hanya terdapat pada anak kalimat.
Setiap kalimat majemuk mempunyai kata penghubung yang
berbeda, sehingga jenis kalimat tersebut dapat diketahui dengan cara melihat
kata penghubung yang digunakannya. Jenis-jenis kalimat majemuk adalah:
- Kalimat Majemuk Setara
- Kalimat Majemuk Rapatan
- Kalimat Majemuk Bertingkat
- Kalimat Majemuk Campuran
1.
Kalimat majemuk setara
Kalimat majemuk setara yaitu penggabungan dua kalimat
atau lebih kalimat tunggal yang kedudukannya sejajar atau sederajat.
Berdasarkan kata penghubungnya (konjungsi), kalimat
majemuk setara terdiri dari lima macam, yakni:
|
Jenis
|
Konjungsi
|
||||
|
penggabungan
|
Dan
|
||||
|
penguatan/Penegasan
|
Bahkan
|
||||
|
Pemilihan
|
Atau
|
||||
|
Berlawanan
|
di lanjutkan pada sebuah kalimat majemuk yang kedua
(sedangkan)
|
||||
|
urutan waktu
|
kemudian, lalu, lantas
|
||||
Contoh:
- Juminten pergi ke pasar. (kalimat tunggal 1)
- Norif berangkat ke bengkel. (kalimat tunggal 2)
- Juminten pergi ke pasar sedangkan Norif berangkat
ke bengkel. (kalimat majemuk)
- Norif berangkat ke bengkel sedangkan Juminten
pergi ke pasar. (kalimat majemuk)
2.
Kalimat majemuk rapatan
Kalimat majemuk rapatan yaitu gabungan beberapa
kalimat tunggal yang karena subjek, predikat atau objeknya sama,maka bagian
yang sama hanya disebutkan sekali.
Contoh:
- Pekerjaannya hanya makan. (kalimat tunggal 1)
- Pekerjaannya hanya tidur. (kalimat tunggal 2)
- Pekerjaannya hanya merokok. (kalimat tunggal 3)
- Pekerjaannya hanya makan, tidur, dan merokok.
(kalimat majemuk rapatan)
3.
Kalimat majemuk bertingkat
Kalimat majemuk bertingkat yaitu penggabungan dua
kalimat atau lebih kalimat tunggal yang kedudukannya berbeda. Di dalam kalimat
majemuk bertingkat terdapat unsur induk kalimat dan anak kalimat. Anak kalimat
timbul akibat perluasan pola yang terdapat pada induk kalimat.
Berdasarkan kata penghubungnya (konjungsi), kalimat majemuk bertingkat
terdiri dari sepuluh macam, yakni:
|
Jenis
|
Konjungsi
|
|||||
|
Syarat
|
jika, kalau, manakala, andaikata, asal(kan)
|
|||||
|
Tujuan
|
agar, supaya, biar
|
|||||
|
perlawanan (konsesif)
|
walaupun, kendati(pun), biarpun
|
|||||
|
Penyebaban
|
sebab, karena, oleh karena
|
|||||
|
pengakibatan
|
maka, sehingga
|
|||||
|
Cara
|
dengan, tanpa
|
|||||
|
Alat
|
dengan, tanpa
|
|||||
|
perbandingan
|
seperti, bagaikan, alih-alih
|
|||||
|
Penjelasan
|
Bahwa
|
|||||
|
Kenyataan
|
Padahal
|
|||||
Contoh:
1.
Kemarin ayah mencuci motor. (induk kalimat)
2.
Ketika matahari berada di ufuk timur. (anak kalimat sebagai pengganti
keterangan waktu)
- Ketika matahari berada di ufuk timur, ayah
mencuci motor. (kalimat majemuk bertingkat cara 1)
- Ayah mencuci motor ketika matahari berada di ufuk
timur. (kalimat majemuk bertingkat cara 2)
4.
Kalimat majemuk campuran
Kalimat majemuk campuran yaitu gabungan antara kalimat
majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat. Sekurang-kurangnya terdiri dari
tiga kalimat.
Contoh:
- Toni bermain dengan Kevin. (kalimat tunggal 1)
- Rina membaca buku di kamar kemarin. (kalimat
tunggal 2, induk kalimat)
- Ketika aku datang ke rumahnya. (anak kalimat
sebagai pengganti keterangan waktu)
- Toni bermain dengan Kevin, dan Rina membaca buku
di kamar, ketika aku datang ke rumahnya. (kalimat majemuk campuran)
Pola Kalimat
Kalimat yang kita gunakan sesungguhnya dapat
dikembalikan ke dalam sejumlah kalimat dasar yang sangat terbatas. Dengan
perkataan lain, semua kalimat yang kita gunakan berasal dari beberapa pola
kalimat dasar saja. Sesuai dengan kebutuhan kita masing-masing, kalimat dasar
tersebut kita kembangkan, yang pengembangannya itu tentu saja harus didasarkan
pada kaidah yang berlaku.
Berdasarkan keterangan sebelumnya, dapat ditarik
kesimpulan bahwa kalimat dasar ialah kalimat yang berisi informasi pokok dalam
struktrur inti, belum mengalami perubahan. Perubahan itu dapat berupa
penambahan unsur seperti penambahan keterangan kalimat ataupun keterangan
subjek, predikat, objek, ataupun pelengkap. Kalimat dasar dapat dibedakan ke
dalam delapan tipe sebagai berikut.
Kalimat Dasar Berpola S P
Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek dan
predikat. Predikat kalimat untuk tipe ini dapat berupa kata kerja, kata benda,
kata sifat, atau kata bilangan. Misalnya:
- Mereka / sedang berenang. = S / P (Kata Kerja)
- Ayahnya / guru SMA. = S / P (Kata Benda)
- Gambar itu / bagus.= S / P (Kata Sifat)
- Peserta penataran ini / empat puluh orang. = S /
P (Kata Bilangan)
Kalimat Dasar Berpola S P O
Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek,
predikat, dan objek. subjek berupa nomina atau frasa nominal, predikat berupa
verba transitif, dan objek berupa nomina atau frasa nominal. Misalnya:
- Mereka / sedang menyusun / karangan ilmiah. = S /
P / O
Kalimat Dasar Berpola S P Pel.
Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek,
predikat, dan pelengkap. Subjek berupa nomina atau frasa nominal, predikat
berupa verba intransitif atau kata sifat, dan pelengkap berupa nomina atau
adjektiva. Misalnya:
- Anaknya / beternak / ayam. = S / P / Pel.
Kalimat Dasar Berpola S P O Pel.
Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek,
predikat, objek, dan pelengkap. subjek berupa nomina atau frasa nominal,
predikat berupa verba intransitif, objek berupa nomina atau frasa nominal, dan
pelengkap berupa nomina atau frasa nominal. Misalnya:
- Dia / mengirimi / saya / surat. = S / P / O /
Pel.
Kalimat Dasar Berpola S P K
Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek,
predikat, dan harus memiliki unsur keterangan karena diperlukan oleh predikat.
Subjek berupa nomina atau frasa nominal, predikat berupa verba intransitif, dan
keterangan berupa frasa berpreposisi. Misalnya:
- Mereka / berasal / dari Surabaya. = S / P / K
Kalimat Dasar Berpola S P O K
Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek,
predikat, objek, dan keterangan. subjek berupa nomina atau frasa nomina,
predikat berupa verba intransitif, objek berupa nomina atau frasa nominal, dan
keterangan berupa frasa berpreposisi. Misalnya:
- Kami / memasukkan / pakaian / ke dalam lemari. =
S / P / O / K
Kalimat Dasar Berpola S P Pel. K
Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek,
predikat, pelengkap, dan keterangan. Subjek berupa nomina atau frasa nominal,
predikat berupa verba intransitif atau kata sifat, pelengkap berupa nomina atau
adjektiva, dan keterangan berupa frasa berpreposisi. Misalnya :
- Ungu / bermain / musik / di atas panggung. = S /
P / Pel. / K
Kalimat Dasar Berpola S P O Pel. K
Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek,
predikat, objek, pelengkap, dan keterangan. subjek berupa nomina atau frasa
nominal, predikat berupa verba intransitif, objek berupa nomina atau frasa
nominal, pelengkap berupa nomina atau frasa nominal, dan keterangan berupa
frasa berpreposisi. Misalnya:
- Dia / mengirimi / ibunya / uang / setiap bulan. =
S / P / O / Pel. / K

Komentar
Posting Komentar